(dituturkan istrinya, Reni Kusuma)

Alm. Heria Machdi - CUMA KARENA ROKOK
Alm. Heria Machdi – CUMA KARENA ROKOK

Semuanya terjadi begitu tiba-tiba. Saat suami dari Reni Kusuma,
(alm) Heria Machdi, meninggalkan dia beserta dua putri mereka
pada awal 2012 karena penyakit jantung, untuk selamanya.
Sebelum sakit, menurut Reni, suaminya adalah pribadi yang gila
kerja namun selalu rutin berolahraga.

Apalagi dengan latar belakang seba-gai pecinta alam, kegiatan almarhum di luar kantor tak jauh dari alam. Namun
rupanya, seberat apapun berolahraga, tak ada gunanya jika merokok.
Suaminya bisa menghabiskan lima bungkus rokok sehari. “Bapak mulai
merokok sejak SMP, ikut-ikutan om yang sekamar dengannya,” tutur Reni.
Suaminya dirawat nyaris setiap tahun. Semua biaya yang mungkin
habis milyaran itu ditanggung sendiri dan asuransi. “Awalnya dia shock
sekali.

Tak menyangka bisa sakit begitu cuma karena rokok,” ujar Reni.
Perjuangan panjang (alm) Heria diawali pada tahun
2003, dokter memvonisnya terkena serangan jantung.
“Bapak mengalami penyumbatan akibat nikotin. Pembuluh
yang terkena nikotin tidak elastis lagi, sudah mengeras se-hingga susah ditembak dengan obat,” jelas Reni.

Maka, jantung almarhum harus dipasang tiga stan (untuk
membuka aliran pembuluh) dengan biaya sebesar Rp250
juta. Setelah dua kali terkena serangan jantung dan harus
dipasangi stan lagi, terakhir almarhum harus dipasangi
alat bantu pemacu jantung, CRT, seharga Rp200 juta.

Biaya tak terhitung
pun harus dikeluarkan setiap kali kondisi almarhum mengharuskannya
keluar masuk RS.
“Akhirnya asuransi habis, harus biaya sendiri,” katanya. “Pernah bapak
infeksi, sekali suntik 4 juta dan itu sehari 3 kali selama 4 hari,” tambah Reni.
“Setelah serangan pertama, bapak langsung berhenti merokok.

Bapak mengalami penyumbatan akibat nikotin, pembuluhnya tak elatis

Dia sadar kesalahannya dan kondisinya sudah tidak bisa diperbaiki lagi.” Se-telah itu almarhum banyak memotivasi teman-temannya.
Kini semua tinggal kenangan. Terkadang, Reni mengaku masih merasa
kehilangan sosok suaminya.

Almarhum ditemukan meninggal dalam tidur
tepat tiga hari sebelum anaknya yang kedua ulang tahun yang ke-17