Taher Mangunsong – 59 tahun – SAYA INI PALING KUAT
Taher Mangunsong – 59 tahun – SAYA INI PALING KUAT

Saya ini paling kuat merokok,” kata Taher mulai berkisah.“Tetapi setelah saya muntah darah, saya langsung berhenti dan berjanji tidak akan merokok lagi,” lanjutnya. Taher (59), warga Tanjung Priok, Jakarta, saat ini masih menjalani kemoterapi tahap kedua. Bekas supir angkot itu divonis terkena tumor di paru-paru sebelah kanan sekaligus TBC pada Desember 2010 silam.

Pria asal Medan, Sumatera Utara, yang biasanya merokok dua bungkus se-hari itu pun langsung berhenti merokok. Ia mengaku kapok dan menyesal. Setelah CT Scan di Rumah Sakit Persahabatan, diketahui tumor di dalam tubuh Taher sudah menjadi kanker stadium 4. Taher pun mulai menjalani kemoterapi. “Lima hari setelah dikemoterapi, rambut saya langsung rontok, gugur seperti daun-daun kering,” ujar pria yang kini sering memakai topi untuk menutupi kepalanya yang botak. Sebelum muntah darah, Taher sudah merasakan gejala yang aneh pada tubuhnya. Setiap ia merokok, dadanya selalu nyeri tetapi ia acuhkan karena asyiknya merokok.

Batuk-batuk yang dideritanya juga tak kunjung sembuh, kadang su-aranya hilang tiba-tiba. Namun saat itu Taher belum curiga.Sampai kini, Taher harus terbaring di tempat tidur rumah sakit. Dulu, ia suka ikut paduan suara di gereja. Dan semenjak sakit, ia harus meninggalkan kegiatan tersebut. Taher juga tak mampu berjalan jarak jauh. Rutinitas Taher saat ini menjalani kemoterapi selama 21 hari di rumah sakit, lalu pulang ke rumah untuk istirahat selama dua minggu.

Lima hari setelah kemoterapi rambut saya kering seperti daun gugur

Kemudian kembali lagi ke-moterapi di rumah sakit selama 21 hari, begitu seterusnya. Di atas tempat tidur, Taher memang banyak kehilangan aktivitasnya selama ini.Namun, selama 2,5 tahun sakit, ia memiliki banyak waktu untuk merenung. “Saya menyesal. Kini saya lebih banyak merenungkan kelakuan saya dulu ke-pada Tuhan, istri, keluarga, dan teman-teman. Saya mengingat-ingat apa yang kurang, kenapa saya sakit begini.” ujar Taher.

Penyakit membuat Taher berubah. Harapannya untuk sehat kembali begitu kuat, agar ia bisa menebus kesalahan masa lampau untuk berbuat yang lebih baik bagi istri dan keluarganya, dan jauh-jauh dari rokok yang telah merusak hidupnya.