TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencap bahwa seleksi Djarum Beasiswa Bulutangkis Indonesia 2019 adalah kegiatan eksploitasi terselubung pada anak yang mempromosikan produk rokok Djarum.
Guna mencari solusi terbaik, KPAI hari ini Kamis (1/8/2019) mengadakan pertemuan dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait guna menyamakan persepsi eksploitasi dan mencari solusi terbaik.
Kementerian dan Lembaga yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain, Kemenko PMK, Bappenas, KPP-PA, Kemenkes, Kemenpora, BPOM, serta NGO yang diwakili Yayasan Lentera Anak dan Komnas PT Serta Pokja Tobacco Control-KPAI.
Mereka sepakat, kegiatan seleksi Djarum Beasiswa Bulutangkis Indonesia 2019 masuk ke ranah eksploitasi anak dengan unsur pengenalan produk rokok dari usia dini.
“Pertemuan ini titik temunya kalau kita ini menyamakan persepsi kalau ini ada kegiatan, untuk sepakat tidak kalau ini adalah eksploitasi dan semua mengatakan sepakat. Berarti ini promosi yang melibatkan anak. Kemudian kalau kita sudah sepakat semua ini adalah eksploitasi terus tidak lanjut kita seperti apa,” kata Sitti Hikmawatty, anggota KPAI seusai mengadakan rapat di Kantor KPAI, Jakarta.
“Dari kementerian KPP-PA mengatakan akan memanggil, akan berkoordiasi dengan dinas-dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak setingkat Provinsi yang akan dilalui termasuk yang sudah ada, karena ini terkait juga mendapatkan anugerah kota layak anak. Kota layak anak pada cluster tiga itu adalah kawasan tanpa asap rokok, dimana di situ juga termaktub iklan, promosi, sponsorship, yang terkait dengan rokok tidak sama sekali. Jadi apakah nanti pendalaman ini akan ada sanksi pencabutan kota layak anak atau apa pun, kita belum tahu. Tapi kita akan panggil dulu untuk didalami,”
“Tadi dari Kemenpora juga sepakat ini adalah promosi yang masuk ke ranah eksploitasi, kemudian dari PMK ingin menghentikan (seleksi) dulu sampai semua unsur (eksploitasi) dihentikan, sampai kapan siapnya terserah itu dari PMK,” jelas Sitti.
Seperti diketahui, seleksi Djarum Beasiswa Bulutangkis Indonesia 2019 tahap pertama baru saja tuntas di kota Bandung.
Setelah ini, seleksi akan diadakan di kota Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, Kudus dan final kembali diadakan di Kudus.
Lebih lanjut, Sitti menekankan bahwa KPAI dan pemerintah tidak menyalahkan mengenai pembinaan atletnya, bahkan ia mengatakan seleksi diperbolehkan diadakan di kota selanjutnya asalkan Djarum mengubah brand image secara keseluruhan.
“Mau tidak mau harus berubah nama, karena di sini detail sekali dalam peraturannya. Jangakan nama warna saja yang menyerupai sudah harus dihapus, tidak boleh. Kalau nama sudah sebuah keharusan,”
“Sebetulanya kepentingan itu ada di Djarum kalau bisa ubah dengan cepat dia bias lanjutkan audisi berikutnya,” pungkasnya.