RELX Technologies mulai memasarkan produk vaporizer berteknologi keramik dengan sistem tertutup di Indonesia. Perusahaan asal China ini juga berencana mengucurkan dana US$1,5 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi lab dengan teknologi baru

Global Expansion Director RELX, Di Yang, mengatakan pihaknya berencana memimpin pasar vaporizer (vape) di Asia RELX lelah melakukan ekspansi di negara-negara besar Asia Tenggara di antaranya Filipina.

Kami tidak memiliki target tertentu dalam 6 bulan ke depan. Namun, berdasarkan popularitas kami di China dan Asia, kami mau memimpin pasar [di Indonesiai. ujarnya seusai konferensi pers, Rabu (25/9).

Adapun. RELX membanderol RpJSO.OOO untuk seperangkat vape berupa alat pembakar (mod) dan cairan sistem tertutup (pod). Sementara itu, RELX menjual tiga pod senilai Rp220.000

Tingginya harga pod tersebut disebabkan oleh sistem keramik yang digunakan RELX. Pemain vape lain yang telah memasarkan produknya menggunakan teknologi kapas.

Adapun implementasi keramik dalam sistem tertutup RELX, lanjutnya, membuat struktur biaya produksi lebih tinggi. Pasalnya, teknologi yang digunakan dalam memproduksi keramik harus presisi.

Yang mengitakan pihaknya telah menggodok seiumlah cara agar prduk RELX tidak terjual ke anak di bawah umur Yang memaparkan pihaknya bekena sama dengan pentel,pemasok bahan baku,dan digital marketplace.

BERBAHAYA

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Keinenkes Cut Putri Arieni menyatakan penggunan rokok elektrik maupun vape berbahaya dan tidak akan mendiskusikan hai itu lebih lanjut, femyataan tersebut dikeluarkan setelah pihak otoritas berkonsultasi dengan asosiasi protesi dokter bidang anak, paru-paru. dan jantung di Indonesia.

Dia mengitakan instansinya telah mengkaji hasil penelitian di dalam dan luar negeri, salah satunya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Putri menegiskan pihaknya konsisten dengan anjuran untuk berhenti merokok dalam bentuk apa pun. “Kalau sudah banyak organisasi dokter yangstatod artinya mewakili seluruh anggotanya. Itu organisasi yang diakui dan resmi, bahkan PB IDI [Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.” katanya kepada Bisnis, Rabu (25/9).

Putri tidak menampik peneliuan mengenai vape dan rokok elektrik di dalam negeri belum jenuh. Namun, dampak kesehatan pada manusia berbeda dengm dampak lain yang harus diuji berulangkah.

Komisi Nasional Pengendalian Tembakau menyatakan rokok elektrik bukan alternatif bagi perokok konvensional, tetapi beban gtnda bagi remaja Indonesia.

Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangtn Komnas Pengendalian Tembakau Widyastuti So-erojo mengatakan penggunaan rokok elektrik maupun vape didugi keras berhubungan dengan gangguan paru berat dan mematikan.